ATUM Institute: SIKAP GENERASI MUDA DALAM MEMILIH PEMIMPIN


 ATUM Institute: SIKAP GENERASI MUDA DALAM MEMILIH PEMIMPIN


Author by: H.Harun Arsyid. SH.MH. Kasubdit PAKEM Kejagung RI


*Inna fii yaddi subbaan amarol ummati waffi aqdamihim hayyata*" 


Ada ditangan generasi muda segala urusan maju mundurnya keadaan bangsa dan negara". Apabila generasi muda suatu negara baik,maka baik pulalah negara tersebut dan sebaliknya apabila buruk maka buruk pulalah negara tersebut ". Itulah Sabda Rasulullah Nabiakhiruzzaman.


" Konsekuensi logisnya generasi muda harus selalu tampil sebagai penentu perubahan yg terjadi dalam kehidupan bangsa. "George Mc Turman Kahin" menggunakan istilah lebih eksklusif lagi yaitu "Revolusi Kaum Muda" yaitu tokoh pergerakan yg memelopori terjadinya perubahan yg melahirkan bangsa yg modern".


"Pergerakan generasi muda yg dipancarkan dari Sekolah, Kampus dan Pesantren menabuh genderang, mengumandangkan perubahan, memerangi sikap Konservatif dan Koruptif selama bertentangan dgn jiwa dan perjuangan generasi muda yg yuridis dan agamis.


"Fenomena yg menyilang dari gerakan generasi muda memerangi "arogansi kekuasaan" yg kolutif, koruptif,dan nefotif yg hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, kelompok dan bukan untuk kepentingan rakyat. Gerakan generasi muda harus berada pada posisi yang strategis ditengah pergerakan korektif terhadap kezaliman, keserakahan dan kerakusan yg diciptakan oleh pihak2 yg haus kekuasaan dan haus keduniawian.


"Gerakan generasi muda" harus menjadi pembuka gagasan guna membuka kebekuan dan keberanian dalam melakukan pembersihan dan pembenahan gagasan".


"Generasi muda" akan memunculkan tokoh2 yg lebih mengandalkan kpd misi dan konsep, sehingga demikian terus merentangkan garis benang merah kepada hati dan perasaan rakyat yg menjadi nafas perjuangan generasi muda.


" Generasi muda: harus berani memunculkan pemimpin yang  didasarkan pada  elemen umum atau kemampuan yang dibutuhkan oleh rakyat dintaranya :


"Pemimpin yg memiliki Visi" yang mampu mengolah dan menyampaikan serta menginpirasi  rakyat yang dipimpin, pemimpin yg memiliki kemampuan untuk memotivasi rakyat, karena"Motivasi"adalah suatu fungsi utama bagi pemimpin, melalui motivasi pemimpin dapat menyalurkan energi dan potensi  untuk mencapai tujuan, pemimpin   yang baik juga melayani rakyat bukan sebaliknya.


"Generasi muda" harus memunculkan pemimpin yang "Empati" yang cerdas dan emosional. Kecerdasan emosional adalah  bisa menempatkan diri di antara orang-orang, memiliki rasa peduli, memahami kekhawatiran rakyat dan memecahkan masalah yang dihadapi.


"Generasi muda" harus memunculkan pemimpin memiliki "kreatifitas" yaitu pemimpin yg 

dapat menciptakan

rakyat utk mendorong dan mengembangkan keterampilan dan imajinasi, dan hasilnya akan orang lain dan rakyat akan belajar dari kreatifitas yg diciptakan nya tsb.


"Beberapa sifat pemimpin yang biasanya melekat pada dirinya antara lain" :


"Inteligensia" "Kemampuan bicara, menafsir, dan bernalar yang lebih kuat daripada para rakyat yang dipimpin".


"Pemimpin yg percaya diri akan kompetensi dari keahlian yang dimiliki. 


"Pemimpin yg memiliki "Integritas" yaitu kualitas kejujuran yg dapat dipercaya oleh rakyat dan sikap sosialibitas

untuk menjalin hubungan yang menyenangkan, bersahabat, ramah, sopan, bijaksana, dan diplomatis, menunjukkan rasa sensitif terhadap rakyat dan perhatian atas kehidupan mereka"


 "Generasi muda" harus tegas menyatakan "benar" bila benar dan"salah"bila salah, terus melakukan observasi, analisa dan diskusi2 utk memperbaiki keadaan yg menyimpang dari norma dan agama.


"Dalam memilih pemimpin generasi muda pantang menjual harga diri dan menodai perasaan rakyat, harus korektif, serta selektif dalam memilih  pemimpin. "Pemimpin yg dipilih bukan premanisme, bukan tukang potong hak rakyat, bukan tukang bermain dlm proyek, bukan terus membangun proyek mercusuar yg kurang berfungsi utk rakyat, terus menjaga lingkungan dan aset bangsa dan negara agar tdk diambil oleh pihak lain dg dalih apapun. Pemimpin memiliki nilai Integritas termasuk agama, moral, karena Integritas akan menghasilkan Visi dan misi yg diciptakan.


"Gerakan generasi muda harus merupakan gerakan Intelektual yg bergengsi dan terkemuka. Dengan gagasan tersebut akan menjadi suatu gerakan yg berharga dan didukung oleh prilaku yg bermartabat dan akan menjadi obor kebenaran yg akan memancarkan sinar dan mercusuar. 

"Melalui intektualnya akan lebih cerdas, obyektif, berani serta mampu memelihara etika dan anti kekerasan utk menumbuh kembangkan pemimpin yg handal, penuh dedikasi, menumbuhkan rasa bangga, demokratis. Tidak mabuk kekuasaan dan keduniawian, tidak lupa daratan, mencintai rakyat yg dipimpinya seperti mencintai diri dan keluarganya.


"Ali bin Abi Thalib" pada usia 10 tahun di era Rosululloh sudah masuk dan belajar islam, setelah dewasa dia menjadi seorang pejuang yg gigih menegakkan misi Rosululloh. Begitu pula "Usamah" pada  usia 18 tahun telah berani memipin di medan perang, bahkan "Mus'ab bin Jafar" yg masih muda, menjadi juru kampanye Rosululloh utk menyeru dan mengajak manusia agar mengikuti Rosululloh dan karena keuletan dan keberanianya Mu'ab binJafar berkampanye sampai negeri Habsyi (sekarang Ethopia).


"Ketidak siapan generasi

 muda menyongsong globalisasi rakyat akan dilanda kesengsaraan, hanya dg ilmu dunia bisa ditaklukan, ketidak berdayaan ilmu akan dihisap oleh perudang undangan yg dibangun oleh pemimpin yg totaliter dan tidak pro rakyat. "Tanpa memiliki ilmu, penghisap darah rakyat akan merajalela dan membodohi rakyat, walau dia membangun bukan utk kepentingan rakyat, tapi utk kepentingan dirinya dan kelompoknya walau rakyat sengasara dan negara diambil oleh asing yg membiayai kerasukan dan keserakahanya


"Hadirnya G 20 di Indonesia generasi muda harus telah siap untuk membangun gagasan2 yg di sampaikan, apalagi negara2 G20 siap memberi bantuan keuangan  untuk membangun NKRI. Bantuan keuangan utk Pundemic mic Fund sebesar 1,5 Milyar dolar, Just energy Transition sebesar 20 Milyar dolar, IMF siap membantu 80 Milayar untuk negara-negara G 20 yg menghadapi krisis..


"Perangi Korupsi, pangkas birokrasi, akan memunculkan pemimpin yang amanah dan fathonah, cerdas, berilmu, tidak berbohong.


Terapkan Ps 2 ayat (2) UU No 31 th 1999 tentang Hukuman mati bagi Koruptor Kakap, jangan jadi hiasan buku, obral catur".


"Harus tegas menegakan keadilan hukum tindak pidana korupsi yg telah menyengsarakan rakyat. Adililah koruptor sebelum penegak hukum sendiri diadili Alloh".

"Penegak hukum adalah Wakil Alloh dimuka bumi, dibekali dg sumpah yg sangat berat.Demi Alloh* akan bekerja dengan jujur tidak akan menerima janji  atau suatu pemberian yg berkaitan dg tugas dan jabatan saya".


"Wassalam, Doaku bersama pembaca tulisan ini Aamiin, allohumma aamiin"


Di Publikasikan oleh: Atum Burhanudin.SH pengamat Publik di ATUM Institute (Analisa Teruji Madani)

Komentar