ATUM Institute : Di Barisan Jokowi, Yusril Jaga Ulama

 


ATUM Institute : Di Barisan Jokowi, Yusril Jaga Ulama


Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)


Keberadaan Yusril di Tim Kampanye Nasional (TKN) beberapa Tahun lalu sebagai kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf di Pemilu 2019, justru memberi dampak positif bagi Ummat. Ia justru terkesan memanfaatkan pengaruh dan kekuasaan yang dimiliki Jokowi untuk membela Ulama


Ketika Jokowi disetir oleh sebagian lingkarannya yang berhaluan sekuler untuk melawan  segala tindakan kelompok yang disebut pelaku radikalisme yang ternyata menyasar ke kalangan Ulama, Yusril justru sebaliknya. Ia seperti menjadi perisai ulama dari dalam TKN Jokowi, Sebutlah ketika dulu Tengku Zulkarnain keliru memberi kabar  tentang ditemukannya 7 kontainery surat suara yang sudah tercoblos misalnya, Yusril justru membelanya.



Ia berusaha mengintervensi hukum dengan menghimbau agar pihak kepolisian tidak memproses Tengku Zulkarnain, terkait kasus berita yang Tengku sebar. Bahkan dengan sedikit mengancam ia menyebut bahwa untuk mengambil langkah hukum terhadap Tengku Zul, haruslah penuh kehati-hatian, sebab ia adalah ulama Yang berwibawa dan disegani.


Setelah kasus Tengku Zul yang sempat membuat heboh jagad media sosial itu, Yusril nampaknya semakin leluasa bergerak. Ia lalu melobi Presiden Jokowi agar membebaskan Abu Bakar Ba’asyir, narapidana dari kalangan Da'i,  Saya tidak tahu entah apa yang ia sampaikan, sehingga Jokowi pun mulai lembut dengan Abu Bakar Ba'asyir



Yusril menyebut bahwa tidak butuh proses panjang hingga Jokowi meng-acc usulannya untuk membebaskan Ba’asyir. Hanya dua kali pertemuan saja. Dan yang paling mengejutkan, dalam keterangan Yusril kepada para pewarta, ia menyebut bahwa Jokowi setuju atas usulannya tersebut, yakni Abu Bakar Ba’asyir bebas tanpa syarat demi alasan kemanusiaan. Ketika itu


Menyimak keterangan Yusril kepada para juru warta tersebut, tentu tetap ada halangan,

sebelumnya tersiar berita bahwa Abu Bakar Ba’asyir menolak menandatangani persyaratan bebas yang diajukan oleh pemerintah: mengakui perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi, akan membantu pemerintah mengungkap jaringan terorisme di Indonesia, serta setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Ternyata, Yusril mencoba menyampaikan pembicaraan Jokowi dengannya. Berdasarkan keterangan yang disampaikan Presiden Jokowi hari ini (22/1), benar bahwa ia setuju membebaskan Abu Bakar Ba’asyir dengan alasan kemanusiaan, mengingat usia Ba’asyir yang sudah uzur. Namun ia menyebut bahwa pembebasan Ba’asyir bukanlah pembebasan murni, namun pembebasan bersyarat. Dan syarat-syarat itu harus dipenuhi.


Sikap Yusril tersebut membuat barisan Ulama masih banyak yang mempercayai Yusril bahkan membela dan mencintai Yusril seperti Ust Abu Bakar Ba'asyir dan Tengku Zulkarnaen. 


Yusril menjaga Ulama dari tuduhan tak benar dan Yusril menjaga Jokowi dari informasi ABS Alias Asal Bahagia Sekuler. Bersama Yusril Kita Jaga Ulama, Kita Jaga Jokowi. 




Komentar