ATUM INSTITUTE MEDIA : Pemimpin Dan Dukungan Moral Partai Bulan Bintang
Oleh : Abdullah Amas
(Direktur Eksekutif ATUM Institute)
PARTAI Bulan Bintang (PBB) teramat penting bagi banyak Presiden. SBY misalkan. SBY tahu PBB tak punya uang, tapi PBB partai orang muda dan cendikiawan tulus, kita tahu banyak persoalan batin yang dihadapi SBY saat mengisi pemerintahan periode pertama, namun Prof. Yusril Ihza Mahendra amat menguatkan kabinet SBY dari terpaan, dipilihkan kader terbaik PBB untuk Jaksa Agung, sejumlah tantangan Hukum dan lainnya melaju.
Kali ini Prabowo merasakan betul perlunya mendengar Partai Bulan Bintang baik soal pemenangan Pilpres, Hukum dan lainnya, Dijabat tangan Prof. Yusril Ihza Mahendra saat bertemu.
Ada saat saat pemimpin begitu, perlu satu sosok figur, tak bisa digantikan yang lain. Mirip seseorang penyuka Teh Susu yang takarannya misalkan dan hanya seorang teman saja yang pas membuatnya, maka dia hanya mau dibuatkan teh susu oleh temannya itu walau banyak teman lain yang siap membuatkan.
Pop Mie Soeharto
Kecocokan Para Pemimpin pada Prof. Yusril Ihza Mahendra karena pertemuan dua ruh dari unsur yang sama : Ruh Pemimpin. Sebagai sesama orang yang punya ruh Pemimpin Nusantara tentu amat nyaman bertemu Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Soeharto yang sederhana dengan sajian Pop Mie nya amat nyaman bertemu dengan Prof. Yusril Ihza Mahendra. Sejak jelang Reformasi dan kini, kadang saya berpikir sejatinya sejak awal persiapan Reformasi hingga kini, Pikiran Prof Yusril Ihza Mahendra sudah lama jadi "Presiden" di republik ini. Kalau misalkan saat ini kita pinjam istilah Rocky Gerung yaitu Pikiran. Karena sejak akhir Soeharto hingga Presiden kini maupun yang Capres kuat mendatang amat banyak memakai pikiran-pikiran Prof. Yusril Ihza Mahendra.
Teman, ya ada Teman yang merupakan sosok tak tergantingan dalam memberikan dukungan moral pada banyak situasi tertentu, Kita semua tentu punya sosok itu, termasuk Para Pemimpin Indonesia, mereka punya Prof.Yusril Ihza Mahendra, Yusril yang banyak pemikirannya telah menjadi "Presiden" bagi arah kepemimpinan banyak Presiden di negeri ini sejak jelang Reformasi
Komentar
Posting Komentar