ATUM INSTITUTE MEDIA : PKB Hengkang, Sekedar Tarian Politik Atau Alarm?


 Oleh : Abdullah Amas

(Direktur Eksekutif ATUM Institute)


Berhembusnya isu Cak Imin lari ke NasDem bak petir ditengah malam. NasDem rupanya mempecundangi Demokrat sedemikian rupa. Ataukah ini sekedar dansa Politik atau semacam gertakan agar PKB dilirik jadi Cawapres Prabowo masih teka-teki.


Partai Kebangkitan Bangsa tak biasanya melakukan langkah politik mengejutkan, berputar jelang pendaftaran Capres dan Cawapres


Hal ini tentu saja membuat PKS dan Demokrat merasa diabaikan. PKS dikabarkan segera menemui Sandi Uno. Langkah politik Anies yang lebih nurut NasDem sebetulnya sudah ditebak dari banyaknya lingkaran utama Anies yang nyaleg di NasDem atau mendukung Caleg NasDem.


Porak-Poranda


Duet Anies dan Cak Imin memporak-porandakan kalangan oposisi yang bermuara pada Demokrat dan PKS yang terkaget-kaget dengan keputusan Anies.


PKB dan NasDem juga akan menghadapi radar badai politik yang kencang dengan terus maju dengan Anies dan Cak Imin kecuali Prabowo gandeng Cak Imin ada peluang Cak Imin Kembali dan itu pukulan bagi Anies dengan gagal maju karena Demokrat terlanjur kecewa Anies. Tentu juga menambah deretan track record Anies yang mudah hengkang jika ada peluang Politik Baru


Kamis malam Jum'at ini kita melihat Surya Paloh, Anies dan Cak Imin berjalan sempoyongan, ditengah amukan momentum dan iklim politik yang sejatinya memutuskan langkah keduanya ke petir dan kabut politik yang berbahaya.


Demokrat mengaku dikhianati.

Dalam sebuah pemberitaan, Partai Demokrat mengungkap pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem). 


Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memutuskan untuk memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.


Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya.


"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).


Teuku mengungkapkan kalau pada malam itu, Anies dipanggil Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Kemudian, pada 30 Agustus 2023, Anies meminta Sudirman Said untuk menyampaikannya kepada Demokrat dan PKS tanpa menemui secara langsung.


Partai Demokrat sempat mengonfirmasi soal informasi tersebut kepada Anies. Anies pun tak bisa mengelaknya.


"Ia (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar," terangnya.



Komentar