ATUM INSTITUTE MEDIA : Prabowo-Prof Yusril Ihza Mahendra, 'Bung Karno-Hatta' Yang Dirindukan Zaman Ini


 Oleh : Abdullah Amas

(Direktur Eksekutif ATUM Institute)

Sosok Hatta yang penuh dialektika kebangsaan, guru bagi rakyat dan pembela demokrasi tergambar pada sosok Prof. Yusril Ihza Mahendra. Teramat kokoh wajah Hatta terwujud dalam sosok Prof. Yusril Ihza Mahendra. Keduanya berasal dari Wilayah Sumatera. Melabuhkan diri ke Jakarta menjaga setiap sudut hukum, tata negara, demokrasi dan HAM di negerinya, keduanya punya jiwa kuat dan independent, sama juga berasal dari kalangan Islam. Bung Hatta nyaris membuat Partai Demokrasi Islam dimasa Soeharto.


Kerinduan rakyat pada sosok Wapres yang mau ikut menyelesaikan masalah Bangsa amat dibutuhkan. Kita lihat dulu betapa sering Hamzah Haz saat jadi Wapres mengunjungi Ulama dan berbagai kelompok, kita rindu sosok Wapres seperti Bung Hatta dalam narasi-narasi besarnya bagi kemajuan bangsa, amat terasa peran Wapres tapi tak mendahului Presiden.



Prof. Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang, pernah jadi Menkumham, Pernah jadi Capres lalu mengundurkan diri dan kemudian Cawapres 2004 tapi memberikan kesempatan pada Jusuf Kalla telah berpengalaman mengangkat orang ketampuk kekuasaan juga membersamainya. Pengalamannya di politik paling senior muncul ke Publik dibanding banyak ketua umum partai dinegeri ini. Tentu ruh kebapakannya dalam membantu Prabowo lakukan konsolidasi berbagai elite, baik elite Politik, Militer dan lainnya amat terasa diperlukan. 

Sosok Cawapres adalah benteng yang kokoh bagi negara sebesar Indonesia. Istana Wapres adalah Gedung Besar yang setiap hari harus keluar kata-kata menguatkan republik, setiap hari step by step ikut menyebarkan arah Presiden dan mengokohkan setiap jengkal tanah RI dalam barisan yang kuat sekuat-kuatnya menangkis semua serangan dari luar dan dari dalam. 


Kalau kau rindu Bung Hatta, mari kita tepuk pundak Bung Yusril, agar kita kembali ke jalur besar peran Wapres untuk lebih mempercepat kafilah Indonesia Maju

Komentar