ATUM Institute : Prof Yusril Optimis Ditunjuk Cawapres Oleh Jokowi Dan Prabowo, Langsung Mundur Dari Ketum PBB


 ATUM Institute :  Prof Yusril Optimis Ditunjuk Cawapres Oleh Jokowi Dan Prabowo, Langsung Mundur Dari Ketum PBB


Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengungkap respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto setelah ada gugatan usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Jokowi, kata Yusril, Gibran belum tentu mau maju di Pilpres 2024.

"Ya, ndak apa-apa kata Pak Jokowi, 'ini kan bukan agenda saya, juga saya malah repot dengan ini. Dan Mas Gibran juga belum tentu mau', nah itu jawaban Pak Jokowi pada waktu kita bertemu," kata Yusril menirukan ucapan Jokowi di kawasan Kebayoran Baru, Kamis (12/10).


Sementara itu Direktur Eksekutif ATUM Institute Abdullah Amas menyebut peluang Prof. Yusril semakin besar karena sampai saat ini suara-suara dukungan dan survey terus bertambah.


"Di Komen-komen Youtube dan Tiktok anda bisa lihat sendiri masyarakat antusias bila Prof. Yusril maju Pilpres"ujar Amas


Dikabarkan besok Malam Prof. Yusril akan menghadiri pertemuan KIM di kediaman Prabowo.


Siap Jadi Cawapres


Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan siap menjadi calon wakil presiden (cawapres) alternatif bagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.


Yusril mengklaim, dirinya bisa menjadi pilihan bila ke depan penentuan cawapres di Koalisi Indonesia Maju menemui jalan buntu atau deadlock.


Lebih lanjut, ia mengatakan, di internal Koalisi Indonesia Maju bukan hal mudah untuk menentukan cawapres. Sebab ada tarik menarik yang cukup besar.


"Dan memang di koalisi ini kekuatan tarik-menarik cukup besar. Dan bagi saya sendiri, sebenarnya saya hanya memposisikan diri saya itu sebagai satu mungkin alternatif terakhir ketika semuanya deadlock dan ini bisa menjadi calon kompromistis di antara semuanya," tutur Yusril ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).



Yusril menyadari, posisinya sebagai cawapres alternatif mungkin saja mendapat penolakan. Sebab, partai-partai di KIM tentu berkeberatan lantaran latar belakang Yusril sebagai Ketua Umum PBB.


Menanggapi hal itu, Yusril mengaku siap maju sebagai perseorangan dengan mundur sebagai Ketum PBB.


"Bisa saja saya dengan pertimbangan itu diminta untuk mengundurkan diri sebagai ketua umum PBB, jadi lebih merupakan sebagai orang perseorangan untuk maju ke pencalonan presiden ini sehingga bisa kompromistis bisa diterima oleh partai-partai koalisi yang lain," kata Yusril.


Ada Peran Pak Lurah


Yusril sebelumnya menyinggung bahwa Prabowo akan kesulitan dalam menentukan cawapres pilihan. Sebabnya, Prabowo akan melibatkan pihak yang disebut sebagai 'Pak Lurah' dalam memutuskan sosok cawapres.



"Saya menyadari bahwa ini tidak mudah bagi Pak Prabowo sendiri untuk memutuskan ini, karena itu beliau mengatakan, saya akan konsultasikan kepada Pak Lurah dan bagaimana arah atau nasihat beliau petunjuk beliau," kata Yusril.


Yusril menegaskan, kubu Prabowo terbuka untuk mencalonkan siapa saja menjadi cawapres, baik dari kalangan partai di internal koalisi maupun di luar koalisi. Karena nantinya nama-nama yang telah mencalonkan atau diusulkan menjadi cawapres akan dimusyawarahkan oleh Koalisi Indonesia Maju.


"Bahkan pernah satu kali beliau mengatakan nanti sejumlah nama itu akan beliau konsultasikan dengan Pak Lurah dan nanti apa petunjuk pak lurah sehingga itu akan menjadi dasar bagi beliau untuk memutuskan siapa pasangan calon wakil presiden yang akan dipilih oleh beliau," kata Yusril.

Komentar