DEFINISI MENUHANKAN ULAMA/RAHIB/PENDETA
DEFINISI MENUHANKAN ULAMA/RAHIB/PENDETA
سُئِلَ حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ عَنْ هَذِهِ الْأَيَةِ (اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّه) أَكَانُوْا يُصَلُّوْنَ لَهُمْ ؟ قَالَ: لاَ, وَلَكِنَّهُمْ كَانُوْا يُحِلُّوْنَ لَهُمْ مَا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمْ فَيَسْتَحِلُّونَهُ وَيُحَرِّمُوْنَ عَلَيْهِمْ مَا أَحَلَّ اللهُ لَهُمْ فَيُحَرِّمُوْنهُ, فَصَارُوْا بِذَلِكَ أَرْبَابًا
Hudzaifah bin al-Yaman Radhiyallahu anhu ditanya tentang ayat ini (yang artinya),
“Mereka (orang-orang Yahudi dan Nashrani) menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb (tuhan-tuhan) selain Allah”.
Apakah mereka (para pengikut itu) melakukan shalat (menyembah) kepada mereka (para pendeta) ?
Beliau Radhiyallahu anhu menjawab, “Tidak ! Akan tetapi mereka (orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka) menghalalkan apa yang Allâh haramkan atas mereka, lalu merekapun menganggapnya halal. Dan mereka (orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka) mengharamkan apa yang Allâh halalkan, lalu merekapun menganggapnya haram.
Sehingga dengan sebab itu jadilah mereka (para pendeta) sebagai rabb-rabb (tuhan-tuhan)”.
[HR. al-Baihaqi di dalam Sunan al-Kubra, 1/166]
***
Jumhur Ulama sepakat, hukum menghalalkan sesuatu yang Allah Haramkan, atau mengatakan tidak wajib sesuatu yang wajib, atau menjadikan berkah sesuatu yang Allah Haramkan, itu minimal sekali jatuh kepada kesyirikan, dan maksimal keluar dari Islam.
Contohnya, Shalat yang wajib lalu dianggap tidak wajib.
Lalu, bagaimana dengan meninggikan kuburan, justru yang ditinggikan kuburan ulamanya dan habaibnya?
Menjadikan gambar bernyawa di dalam rumah, justru berupa gambar ulamanya dan habaibnya?
Juga yang menghalalkan Sesaji atas nama kebudayaan, yang justru membolehkan ulama-ulamanya?
Kelak, Dajjal pun tidak akan secara terang-terangan mengaku diri sebagai Tuhan. Tapi akan menyelisihi hukum Allah, yang kemudian diikuti oleh para pengikutnya.
Disitulah tanpa sadar Milyaran orang menjadikan Dajjal sebagai Tuhan selain Allah. Apalagi, Dajjal dibekali dengan kemampuan menghidupkan orang mati dengan tipu dayanya, menurunkan hujan, menyuburkan tanah yang tandus, menyembuhkan orang yang sakit dan Dajjal akan muncul sebagai sosok manusia yang sempurna, hanya orang dengan Rahmat Allah saja yang bisa melihat rupa asli Dajjal.
Semoga kita semua selamat dari Fitnah Akhir zaman. Aaamiin.
Komentar
Posting Komentar